Jaluraksesjembatanpe yebrangansu gaisilau Tuhan bagi masarakat berpotensi Ekstrim

Simalungun
*kaperwilmntv.com. simalungun.kec nagori juta Bayu raja.
Masyarakat Nagori jawa baru dan sekitar kecamatan huta bayu raja kabupaten simalungun kecewa atas adanya pembangunan bronjong tembok untuk menghindari arus banjir dari aliran sungai silau tuha,karena jalur akses jembatan penyeberangan bagi masyarakat sangat ekstrim dan membahayakan pengendara bagi alat transportasi roda dua dan roda empat,padahal jembatan tersebut salah satu akses penghubung berbatasan desa silau jawa kecamatan bandar pasir mandoge kabupaten asahan provinsi sumatera utara.

Sebelumnya masyarakat khususnya desa / nagori jawa baru kecamatan hutabayu raja dan sekitar nya,sudah berkomentar terkait adanya pembangunan bronjong dengan menggunakan bahan material seperti batu padas dan kawat pengikat,agar pembangunan nya di alihkan untuk pembuatan jalur akses jembatan yang sangat berguna bagi alat transportasi pengangakutan hasil bumi seperti bidang pertanian kelapa sawit.

Para toko – toko masayarakat sekitarnya yang telah di wawancarai oleh instansi Pers angkat bicara,anggaran pembuatan pembangunan bronjong yang menelan anggaran Dana -+ 3,3 millyar rupiah,untuk pembangunan Jembatan yang sudah lama di Impikan oleh masyarakat Nagori Jawa Baru kini tinggal angan – angan setelah dana di acc progres Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Namun,masyarakat bukan nya senang malah menaruh kecewa yang sangat besar selama -+ 20 tahun masyarakat telah menyuarakan pembangunan untuk memperlancar jalur akses bagi pengguna alat transportasi yang melewati jembatan sangat ekstrim dan berbahaya bagi pengendara roda dua hingga roda empat saat arus aliran sungai tinggi.

Dengan berkembangnya informasi dari kalangan tokoh – tokoh masyarakat sekitarnya viral jadi perbingan hangat di publik,oknum Kepala desa yang belum lama terpilih lebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada ke ingin masyarakat.dimana..di dalam proposal kepala desa malah mengutamakan pembangun bronjongan yang tidak ada mamfaat bagi masyarakat,justru menguntungkan pihak Keluarga Kades Tersebut,pungkasnya.

Kru Media Bersama Tim investigasi tiba di lokasi pada hari senin tanggal 6 Januari tahun 2025 tepat pada pukul 15 : 10 pm,melihat masyarakat yang sangat sulit berkendara roda dua hingga roda empat mobil pickup pengangkutan hasil bumi seperti pertanian kebun kelapa sawit harus serba berhati – hati karena ukuran jempatan besi dan bahan kayu sangat pas – pasan dengan ukuran roda.

Menurut sumber informasi salah satu toko kalangan masyarakat,pembangunan pembuatan bronjong anggaran tersebut sangat lah besar,dan hanya menguntungkan bagi kepentingan mempunyai lahan perkebunan kelapa sawit,kalau terjadi aliran arus sungai besar maka jembatan tersebut hanyut dan kami masyarakat nagori jawa baru tidak bisa bekerja, mengambil hasil perkebunan,akses untuk anak sekolah,dan akses ke pasar pak,pungkasnya.

Dengan terbitnya berita ini,meminta badan pemeriksaan keuangan dan kejaksaan tinggi sumatera utara,agar evaluasi kembali anggaran pembangunan pembuatan bronjong dengan panjang -+ 250 meter menggunakan bahan material batu padas dan kawat pengikat dengan nilai anggaran 3.3 millyar di lokasi sungai silau tuha.

( Apul s)